Tentang Perlengkapan yang Dibawa

Berikut list lengkap (malah super lengkap :)). Sebenarnya tidak semuanya harus dibawa, hanya sebagai pertimbangan saja. InsyaAllah segala kebutuhan kita juga mudah didapatkan di tanah suci. Tinggal bekal Real-nya saja yang dibanyakin ;;)

Satu hal yang sangat berkesan buat saya tentang baju sehari-hari untuk beribadah di tanah suci. Saya ingat sekali perkataan bunda Ningrum, sewaktu manasik haji khusus keputrian (membahas segala hal tentang persiapan perempuan yang berhaji), untuk baju usahakan warna yang gelap, tidak menyolok dan bila memakai celana panjang atasannya yang panjang sampai lutut.

So, kecuali keperluan baju ihkrom, saya membawa baju gamis 3 buah dan semuanya warna hitam. Awal-awal memakai gamis tsb, teman-teman saya sering bertanya “belinya dimana nih ? enak nih bahannya bla bla bla”. Banyak yang mengira gamis itu saya beli di tanah suci, padahal saya bawanya dari tanah air. Dan dengan tidak saya sengaja (alhamdulillah) bahannya semua anti kerut, so saya tidak pernah setrika gamis-gamis saya tsb selama di tanah suci :D.

gamis kesayangan saya :)

Alhamdulillah, selama sehari-hari beribadah ke Masjidil haram, saya cukup memakai gamis tsb, bergo/jilbab panjang (menutupi dada) plus kaos kaki yang tidak ketinggalan. Cukup praktis menurut saya.

Tetapi, sebaik-baiknya bekal adalah bekal taqwa, amiin.

Item Jumlah Catatan

1

Alat Mandi dan Cuci
Sikat gigi

2

buah
Odol

1

buah
Shampo

20

sachet
Sabun Mandi

2

buah
Rinso

10

sachet

2

Kebutuhan Badan
Cukur Jenggot

1

buah
Blade cukur Jenggot

2

buah
Rexona

1

buah
Minyak wangi

1

buah

3

Kebutuhan Daily
Celana dalam kertas

45

buah
Handuk kecil

2

buah
Handuk Sedang

2

buah
Syal DT

1

buah dari DT
Sepatu Sandal

1

pasang dipakai
Sandal Jepit

1

pasang
Tas pinggang

1

buah dari DT
Pengait kaca mata

2

buah 1 dipakai
Sprayer

1

buah penghalau panas
Masker

6

buah
Tissue kecil

4

buah
Payung kecil

1

buah

4

Alat Tulis
Bolpoint

1

buah
Spidol

1

buah
Lakban

1

buah
Buku tulis

1

buah

5

Perlengkapan Ibadah
Al Qur’an

1

buah
Sajadah

1

buah
Sarung

2

buah
Kain Ihrom

2

stel 1 stel di tas tentengan
Baju Koko

6

buah
Tasbih

1

buah

6

Kantongan
Kantong sandal

1

buah dari DT
Kantong kresek

10

buah
Kantong batu

1

buah dari DT

7

Clothing
T-shirt berkantong

4

buah
T-shirt biasa

2

buah
Celana panjang kain putih

4

buah
Kaos panjang DT

1

buah
Kaos biasa

3

buah
Celana kain hitam

3

buah
Celana dalam

4

buah
Celana pendek

2

buah
Kaos kaki

2

buah
Sapu tangan

3

buah
Jaket

1

buah
Jaket seragam

2

buah satu dipakai
Sabuk

1

buah dipakai

8

Perlengkapan Maktab
Sendok/garpu set

1

set
Gunting

1

buah
Tali jemuran

10

meter
Steker traveling

1

buah
Steker 3 lubang

1

buah
Gelas tupperware

1

buah
Kotak tupperware

1

buah
Karet gelang

20

buah ditas pinggang
Seprei dan sarung bantal

1

set
Alat cuci

1

buah
Jepit jemuran

10

buah
Abon secukupnya
Bumbu pecel secukupnya
Kurma secukupnya
Sambel secukupnya
Kecap secukupnya
Indomie goreng secukupnya

9

Koper dan teman2nya
Kunci gembok kecil

2

buah
Kunci gembok tas pasport

2

buah
Tas rangsel

1

buah
Tas pasport

1

buah dari DT

10

Handphone
HP Startech

1

buah
Charger

1

buah
Baterai

2

buah

11

Obat-obatan
Panadol

2

buah
Stop Cold

2

buah
Diatabs

8

buah
Promag

2

pack
Obat Masuk angin

2

pack
Obat Gosok

1

buah
Handyplast

1

pack

Tentang Air Zam-zam

Di Masjidil Haram, Mekah dan Masjid Nabawi, Madinah, air zam-zam mudah didapatkan di seluruh penjuru masjid. Air zam-zam ini bisa berasal dari air kran, yang bisa digunakan sebagai air wudhu, juga berupa wadah botol-botol besar yang ada kran tempat keluar airnya.

Bahkan, di luar Masjidil Haram, ke arah masjid Kucing, tersedia kran-kran air zam-zam yang biasanya jamaah boleh mengambil dari jerigen-jerigen besar yang dibawanya.

air zam-zam

Photo ini diambil di masjidil haram, setiap botolnya ada tulisan cold dan hot. Kalau kami pilih yang hot (hanya hangat) daripada yang dingin.

Untuk keperluan selama di tanah suci, setiap ke masjid bisa membawa 2-3 botol yang kita isi dengan air zam-zam dan digunakan di maktab.

Jadi, selama ke masjid, jangan lupa membawa bekal tempat air minum untuk mengisi dengan air zam-zam.

Tentang Beli Oleh-oleh

Setiap berangkat haji, pastinya sering saudara dan teman secara sengaja dan tidak sengaja minta dioleh-olehin. Saya ingat pesan ustazah di KBIH saya, beli oleh-oleh boleh, asalkan jangan sampai membebani kita, bahkan sampai menganggu ibadah kita, secukupnya saja. Setuju sekali saya dengan pendapat ini.

Sebenernya kalau mau simple dan tidak repot, di Jakarta terutama di Tanah Abang, bertebaran aneka warna oleh-oleh haji, dan kebanyakan juga asli dari tanah Arab. Bisa dibeli sebagian di Jakarta misalnya. Semuanya kembali ke individu masing-masing.

Oleh-oleh haji yang paling khas tentunya air zam-zam dan kurma, juga bangsa kacang-kacangan. Untuk sajadah, peci dll sebenarnya tidak begitu beda dengan produk negeri sendiri, bisa jadi malah beli di Mekah tapi made in Indonesia :D

Untuk air zam-zam bisa didapat juga di Jakarta, sebenarnya setiap jamaah sewaktu sampai di bandara Sukarno Hatta akan mendapat jatah per orang 5 liter, kalau kami kemaren KBIH kami menyediakan juga, jadi begitu sampai di asrama haji Bekasi, kami dapatkan juga air zam-zam yang sudah kami pesan sewaktu masih di Arab.

Untuk oleh-oleh tsb, mudah didapatkan di Mekah maupun Madinah. Sepanjang jalan menuju Masjidil Haram dan Masjid Nabawi bertebaran toko-toko yang menjual oleh-oleh tsb. Yang penting memang pintar menawar saja ;;) Pintar-pinta menawar saja, walaupun sebenarnya kalau dibandingkan-pun tidak berbeda jauh. Prinsip ada harga ada rupa berlaku di deretan toko-toko ini.

Kalau tidak mau repot menawar, dengan harga yang pasti (dan tentunya sedikit lebih mahal) bisa belanja di Bin Dawood, swalayan serba ada (sebangsa Carefour, Giant) yang di Mekah dan Madinah terletak tidak jauh dari Haram.

Untuk kurma, yang paling terkenal (dan mahal) adalah kurma ajwa (kurma nabi). Sewaktu ziarah ke tempat-tempat ziarah (masjid Quba, masjid Qiblatain, Jabbal Uhud dlsb) juga banyak penjual oleh-oleh ini.

Kalau saya, karena termasuk kloter terakhir, saya fokuskan ibadah dulu di Armina (Arafah, Mina, Muzdalifah), juga ibadah-ibadah wajib lainnya dulu. Baru setelahnya membeli/menyicil membeli oleh-oleh tsb. Sesempatnya saja, karena prinsip saya seperti di atas.

So, selamat berbelanja :)