1 Januari 2009
Hari ini bada Subuh kami ziarah ke Jabbal Uhud, masjid Quba, masjid qiblatain, Jabbal Magnet, percetakan Al Quran, dan perkebunan kurma.
Jabal Uhud
Letaknya kurang lebih 5 km dari pusat kota Madinah. Di bukit inilah terjadi perang dahsyat antara kaum muslimin melawan kaum musyrikin Mekah. Dalam pertempuran tersebut gugur 70 orang syuhada di antaranya Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad saw. Kecintaan Rasulullah saw pada para syuhada Uhud, membuat beliau selalu menziarahinya hampir setiap tahun. Untuk itu, Jabal Uhud menjadi salah satu tempat penting untuk diziarahi (http://id.wikipedia.org/wiki/Haji#Jabal_Uhud).
Masjid Qiblatain
Pada masa permulaan Islam, kaum muslimin melakukan shalat dengan menghadap kiblat ke arah Baitul Maqdis di Yerussalem, Palestina. Pada tahun ke-2 H bulan Rajab pada saat Nabi Muhammad saw melakukan shalat Zuhur di masjid ini, tiba-tiba turun wahyu surat Al-Baqarah ayat 144 yang memerintahkan agar kiblat shalat diubah ke arah Kabah Masjidil Haram, Mekah. Dengan terjadinya peristiwa tersebut maka akhirnya masjid ini diberi nama Masjid Qiblatain yang berarti masjid berkiblat dua. (http://id.wikipedia.org/wiki/Haji#Masjid_Qiblatain)
Masjid Quba
Masjid pertama tempat dilaksanakan sholat Jum’at oleh Rasulullah SAW, setelah hijrah ke Madinah bersama kaum muhajirin itu, masih terpelihara dengan baik (http://www.eramuslim.com/berita/tanah-suci/menapaki-sejarah-masjid-jumat-dan-masjid-quba-di-madinah.htm).
Jabbal Magnet
Jabal magnet, tempat wisata yang menarik jamaah haji termasuk Indonesia itu, terletak sekitar 30 KM dari kota Madinah menuju arah kota Tabuk.
Namun, jabal magnet yang sudah terkenal dikalangan jamaah haji Indonesia itu, ternyata tidak dikenal oleh warga asli Madinah, bahkan yang lebih tahu adalah warga Madinah yang merupakan pendatang. Dan setelah diketahui, ternyata warga asli Madinah menyebutnya bukan dengan jabal magnet (bukit magnet), tetapi Manthaqotul Baido (tanah putih).
(http://www.eramuslim.com/berita/tanah-suci/jabal-magnet-keajaiban-alam-di-madinah.htm).
Percetakan Al Quran
Kompleks percetakan yang berdiri sejak tahun 1405H/1984 diatas tanah 4500 meter persegi, selain secara teliti menghasilkan Al Quran baik bentuk versi cetak dan audio CD/kaset, juga mencetak jurnal-jurnal serta melakukan penelitian dan melakukan kajian mengenai kandunguan isi Al Quran (http://www.eramuslim.com/berita/tanah-suci/percetakan-al-quran-madinah-juga-lakukan-penelitian-tentang-keislaman.htm).